Sebagai upaya membantu menekan merebaknya wabah Covid-19 atau virus corona, Gadjah Mada Medical Center menyiapkan berbagai program untuk sivitas dan masyarakat umum. Selain promosi perilaku hidup sehat, GMC menyiapkan petugas screening guna mengecek suhu dan menanyakan keluhan pasien dan riwayat bepergian.
“Jadi, sebelum masuk pengunjung harus bersih dan cek dengan mewajibkan cuci tangan dengan sabun yang telah disediakan Direktorat Aset UGM di depan poliklinik,”ujar Kepala GMC UGM, Dr. Yayuk Soraya, Jumat (3/4).
Dalam melayani pasien, GMC UGM saat ini melakukan pemisahan pasien dengan riwayat perjalanan, demam, gejala penyakit saluran pernapasan dan penyakit infeksi lainnya. Dengan upaya tersebut maka terjadi perubahan alur bagi pasien saat melakukan pemeriksaan.
“Pasien pertama kali diarahkan ke ruang tunggu dengan sirkulasi terbuka sehingga kalau dimungkinkan ada kuman penyakit tidak berputar-putar di dalam ruangan yang sama. Hal ini dilakukan untuk menghindari penularan,” jelasnya.
Dituturkannya, untuk petugas yang bekerja di area infeksi, mereka dilengkapi dengan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap level 2. Sedangkan untuk petugas di area non infeksi maka mereka cukup dengan APD level 1.
“Secara rutin semenjak pandemi ini kita melakukan disinfeksi ruangan setiap selesai pelayanan pada pukul 13.00 dan melakukan sterilisari ruang-ruang yang sering dipakai kontak dengan penderita infeksi dengan menggunakan lampu UV setiap hari,” ucapnya.
Dalam upaya membantu menekan merebaknya Covid-19, GMC juga memberikan edukasi kepada masyarakat luas melalui instagram @klinik_gmc dan meniadakan kegiatan yang bersifat mengumpulkan masa dan berisiko tinggi, seperti meniadakan kegiatan di fitness center. Selain itu, secara rutin menggulung dan menyimpan seluruh karpet dan alat salat di musala dan melakukan disinfeksi lantai musala sebelum dan sesudah waktu shalat.
dr. Sauma Nurlina Amalia menambahkan angka jumlah kunjungan pasien mengalami penurunan dibandingkan hari-hari sebelum terjadi pandemi virus corona. Jika di hari-hari biasa angka kunjungan mencapai 6.000 pasien per bulan maka di saat pandemi Covid-19 ini total pengunjung mencapai 5.700 pasien.
“Ya mungkin faktor mahasiswa, dosen dan tendik harus belajar dan bekerja dari rumah. Meski begitu dari angka kunjungan ini mahasiswa masih mendominasi sebesar 2900, sedang dosen dan pegawai sekitar 800,” terangnya.
Berdasar keluhan, riwayat perjalanan dan riwayat kontak, Nurlina menuturkan para pengunjung GMC akhir-akhir tidak seluruhnya dengan keluhan yang mengarah pada Covid-19. Data GMC selama dua minggu di bulan Maret 2020 menunjukkan memang ada 21 orang yang termasuk kategori ODP (Orang Dalam Pemantauan) tetapi tidak seluruhnya berasal dari sivitas.
“Untuk jumlah kunjungan masih berimbang antara pasien yang dengan keluhan batuk pilek dengan pasien kontrol penyakit rutin seperti diabetes, hipertensi dan lain-lain. Meski begitu kita berharap untuk kunjungan-kunjungan rutin angkanya bisa semakin turun,” tuturnya.
Selama masa pandemi Covid-19, demi memastikan pelayanan dan konsultasi tetap berjalan, GMC UGM membuat layanan konsultasi online yang dapat diakses oleh civitas dan peserta BPJS GMC mulai hari Senin (6/4).
“Selama masih merebaknya Covid-19 ini maka pelayanan pendaftaran di GMC yang semula 07.30-19.30 dibatasi jam 08.00 – 13.00 dan untuk konsultasi informasi lebih lanjut bisa dilihat di instagram dan web kami,” imbuhnya.
Penulis : Agung Nugroho
Muchas gracias. ?Como puedo iniciar sesion?
Mohon Maaf Kami Tidak Mengerti.